Riskiyah

Riskiyah lahir di sumenep pada 01 Oktober 1983. Sekolah di SDN Billapora Rebba. Setelah itu melanjutkan ke Mts , Ma, d2 dan S1 di pondok pesantren An-nuqayah Gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
JANGAN  ADA AIR MATA

JANGAN ADA AIR MATA

JANGAN ADA AIR MATA

Fatimah, Ia sosok yang periang. Cantik dan juga ia pintar. Tak hanya pintar Fatimah juga mandiri.

Hari ini tak seperti biasa hari ini dia bersedih. Biasa dia yang selalu buat kelas menjadi hidup. Apalagi Saat diskusi berlangsung, ia anak yng tak kehabisann kata- kata. Ada aja di benaknya.

Saat Fatimah sedih, Bu Kiki tak tega melihatnya. Saat melihat air matanya jatuh di pipinya. Hati ini makin terenyuh melihatnya. Fatimah Si yatim piatu.

BU Kiki selalu membuat Fatimah tersenyum . Di kala Istirahat selalu meluangkan waktunya bercengkrama besama Fatimah, bercanda dan menjadi pendengar sedia Fatimah dalam keluh kesahnya. Bu kiki sangat menyanyangi Fatimah. Dan selalu memberikan perhatian yang lebih. Karena bu Fatimah tau. Dia butuh sosok ibu dalam hidupnya. Bu Kiki tak ingin Fatimah menangis.

Fatimah di usinya yang masih kanak. Ia sudah di tinggal kedua orang tuanya. Satu tahun sepeninggal Ayahnya. Di susul oleh ibunya. Ia sebatang kara.

Bangaimana kalo kita ada di posisinya? Apakah kita setegar Fatimah. Pikir bu Kiki

Ku hampiri dia.

"Kenapa menangis Fatimah".

" saya sedih bu".

"Kenapa?". Tanya bu Kiki lagi

"Besok bibikku berangkat lagi bu"

"Bibikmu yang TKW di arab saudi itu ya, yang sempat km ceritakan waktu itu ke ibu.

"Iyaa bu".

"Baru sebulan disini, beliau dah mau berangkat lagi".

"Aku sendiri lagi bu.." kata Fatimah. Isak tangis Fatimah makin jadi.

" sabar ya".

" kan ada ibu di sini". Bu kiki memeluk Fatimah.

***

Keesokan harinya, muka Fatimah masih bersedih. Walau ia mencona menywmbunyikan kesediahannay. Bu Kiki selalu melihat ke arah Fatimah.

Saat pelajaran berlangsung. Fatimah banyak bengongnya. Teman -teman Fatimah juga sangat mengerti Fatimah.

Saat istirahat. Adela sahabatnya Fatimah selalu menghibur Fatimah. Adela mengajak Fatimah bermain tebak- kata. Game itu yang Fatimah sukai. Dan teman-temannya sangat mengakui kalo Fatimah jago sekali dalam tebak kata. Semua teman- teman di kelasnya takluk dan tak mampu mengalahkannya.

Saat main tebak kata, mulai lah Fatimah melupakan kesedihannaya. Senyumnya sudah terlihat di wajahnya. Sesekali dia mulai tertawa.

Alhamdulilah...Fatimah suda tersenyum, Fatimah sudah mulai ceria lagi.

Fatimah sudah seperti Fatimah yang dulu.

#Fakta#

#Jum'at, 7 Februari#

#RiskiyahSyah#

#LB 1#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post