LA TAKHAF WALA TAHZAN

Hari ini tak ada yang istimewa. Sama seperti hari biasanya.

****

Pagi ini ku pastikan semua pekerjaan rumahku selesai. Sehingga ku berangkat ke sekolah tanpa beban. Enjoi...

Setelah di sekolah. Hujan dengan sangat derasnya.

Ku nikmati setiap rinai air hujan dari balik jendela.

Suara rintiknya terdengar jelas di telinga

Dingin semilir angin

Sepoy sepoy menyapu wajahku.

Mata ingin terlelap.

Duh...Andai hari ini libur. Kan enak bisa tarik selimut ...hehe

Hanya berandai-andai.

***

Ku lanjutkan pelajaran hari ini, siswa begitu antusias meski sesekali kilatan petir menyambar. Dan suara guntur bergemuruh. Hujan makin deras. Angin pun makin kencang. Terlihat jelas pohon-pohon bergerak mengikuti arah angin.

Aku dan anak-anakku berada di gedung yg tak terlalu kokoh. Bangunan lama. Dengan atap yng tak begitu kuat. YA Allah lindungilah aku dan anak-anakku. Itulah doa yang selalu ku panjatkan.

" Takut bu...." kata Dafir sambil menuyupi telingnya.

" Takut juga bu..." kata Rani juga

" Jangan takut anak-anakku" kataku

" Kan ada Allah" lanjutku dengan penuh keyakinan.

" Jangan takut anak-anakku dan janganlah bersedih sesungguhnya Allah bersama kita". Ku ulangi sekali

Mereka berusaha tenang dan akupun berusaha tenang. Walau dalam hati ini masih ada rasa kekwatiran.

LAA TAKHAF LAA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA

Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati. Sesungguhnya Allah bersama kita.

(Qur'an 9: 40)

Sabtu, 15 Februari 2020.

#Catatan harian guru#

#Riskiyah Syah#

#LB1#